Halaman Home

27 June 2018

Ment(er)or Hatiku #5; Mengapa mencintai jadi seindah ini?



Cinta lagi-lagi menyusahkanku, ketika aku sedang nyaman-nyamannya membangun benteng kesendirian. Menguji setiap perasaan-perasaan yang datang sesaat sambil kembali menebar benih-benih cinta yang aku-tidak-pedulikan entah mau tumbuh atau tidak, dan kadang menolak tawaran-tawaran perasaan yang beberapa orang lain berikan. Aku bingung, ada seseorang yang bisa melewati pertahanan benteng ini begitu saja!?
Ia berjalan layaknya ratu dengan sedikit pengawalan. Ia masuk begitu saja ke bentengku, pasukan penjaga pintu bahkan tak ingin menghalangnya. Segala macam sudut pandang, suara sumbang bahkan logikaku pun tak mampu menemukan solusi untuk bertahan darinya.
Sebenarnya aku belum pandai memandang ketulusan. Aku hanya mengalir begitu saja dengan polos, belum pandai memilah-milah apakah perasaan yang mereka lontarkan itu kekaguman atau hanya obsesi. Egonya menguasaiku, ia melumpuhkan pasukan bertahanku. Ia berkeliling melihat-lihat keadaan istanaku seenaknya, tidak lebih.
Ia kemudian datang ingin menghiasi istana yang rumit bagai labirin ini. Katanya ia menyukai beberapa karya yang telah terpajang di dalamnya. Ada banyak ruang kosong tak terpakai, sebagian gelap-gulita dan sebagian lagi penuh dengan sarang laba-laba. Ia ingin tinggal di istanaku, membereskan beberapa ruang kosong, membangun perpustakaan, menata ruangannya sendiri, berimajinasi tentang masa depan.
Aku membiarkannya, ternyata aku juga tak menemukan alasan untuk menolaknya, aku bahkan berbalik mencintainya.. tanpa kondisi. Seketika istana ini menjadi hijau ditumbuhi dedaunan dan bunga. Bunga Mawar didominasi bunga Tulip yang berwarna-warni mendamaikan dan menenteramkan hati sang penghuni istana.
Segalanya telah diputuskan, kerajaan akan membuat pesta besar-besaran di hari ketujuh pada bulan ketujuh tahun ini. Momen ini akan menjadi salah satu yang tak terlupakan, sang raja telah menemukan permaisurinya. Sang raja tak habis pikir; terima kasih telah datang, cinta ternyata seindah ini.